Kamis, 29 Oktober 2009

tugas promkes,perb.prilaku dampak dari promosi kesehatan

TUGAS PROMOSI KESEHATAN
DOSEN PEMBIMBING : BAPAK HUSEIN .S.KEP.Ners


JUDUL
PERUBAHAN PRILAKU DAMPAK DARI PROMOSI KESEHATAN








DISUSUN
O

L

E

H
KELOMPOK X
(sepuluh)


EKA SEPTINA SARI
NOORVINA
JEMIATI
SEPTIANA D K
YULIANTI R




AKBID SARI MULIA BANJARMASIN
ANGKATAN IV






KATA PENGANTAR


Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT dengan berkat Rahmat dan RidhoNya serta HidayahNya kami dapat merampungkan penulsan makalah iniyang berjudul “Perubahan sikap dampak dari promosi kesehatan “.
Dalam proses penulisan makalah ini hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tidak lepas atas bimbingan berbagai pihak yang membantu kami untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Husein. S. Kep.Ners, selaku dosen pembimbing dalam mata pelajaran
Promosi Kesehatan.
2. dan seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penulisan
Makalah ini.

Dalam pembuatan/penyusunan makalah ini menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan, untuk itu kami mengharapkan masukan baik berupa saran ataupun kritik agar makalah ini menjadi lebih baik dan dari semua itu kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan baru untuk kita semua.


Banjarmasin, Oktober 2009


Penulis












DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata pengantar

Daftar isi
Bab I : Pendahuluan
A.latar belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
D.Manfaat

Bab II : Tinjauan pustaka
A.Pengertian
B. Proses dan Faktor-faktor
C. Pengaruh dan pencapaian


BAB III: Kesimpulan dan Saran
A. kesimpulan
B .saran
Daftar pustaka















BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Masalah kesehatan merupakan masalah penting yang tengah dihadapi oleh masyarakat kita ,baik yang menimpa laki-laki,perempuan, anak-anak maupun manula dari berbagai golongan itu tidak lepas pada ibu hamil,bayi dan balita juga.Dalam (GBHN-1999-2004 ) mengenai visi indosesia msa depan yang berbunyi terwujudnya masyarakat yang damai , demokratis, berkeadilan, berdaya asing, maju sejahtera yang didukung oleh manusia sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berahlak mulia.
Dari visi yang diinginkan itu perlu adanya upaya dan usaha dalam melaksanakan semua itu namun apakah selama ini kita tidak berusaha dalam menempuh hidup sehat misalnya.
Kehidupan sehat yang dimaksud adalah kehidupan yang secara menyeluruh dimiliki oleh rakyat kita dari sabang sampai merauke.
Dari kesehatan itu :
akan muncul motifasi bagi dan untuk modal masyarakat dalam melakukan /menjalankan kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
Bisa diartikan lebih berharga dari apapun baik itu ego atau harta benda yang kita miliki dalam artian tanpa adanaya kesehatan itu tak berarti apa-apa baik jabatan, maupun harta benda yang kita miliki.
Perilaku hidup sehat juga sangat mendukung dalam memaknai kesehatan hidup yang dilakukan karma akan berdampak buruk apabila pola kehidupan yang dijalani tidak sehat sehubungan dengan kesehatan reproduksi.
Dengan memiliki kesehatan sedini mungkin merupakan jaminan kita untuk masa depan yang baik dalam menjalani hidup tua nanti.
Ada enam hal yang menyulitkan lagi dimana pengeluaran biaya kesehatan akan makin meningkat dikarenakan tingkat inflasi,tingkat permintaan ,prubahan pola penyakit,perubahan pelayanan kesehatan , perubahan pelayanan kesehatan dengan pasien dan lemahnya mekanisme pengendalian biaya dan penyalah gunaan asuransi kesehatan(menurut Prof Dr dr Asrul Azwar)
Ada tiga unsur megukur keberhasilan pengembangan manusia melaui HDI yaitu umur harpan hidup,pendidikan, ekonomi( laporan Human development Report (HDI) dari United Nation Development Progran(UNDP) 2000.
Dari laporan tersebut didapati indek kualitas manusi Indonesia masih jauh tertinggal dengan Negara-negara lain.
Gerakan aksi untuk mewujutkan manusia berkualitas ,tanggap, tangguh dan sehat diperlukan penggalangan dan pembinaan kesehatan disemua lapisan masyarakat melalui wacana sehat yang berorientasi pada upaya pencegahan, pengobatan, dan rehabilitatif dengan menggalang keikut sertaan pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
Mempertajam sasaran promosi kesehatan pada berbagai wacana kehidupan agar menjadi kawasan yang sehat meliputi antara lain rumah tangga sehat, institusi pendidikan yang sehat , tempay kerja yang sehat, tempat umum (pasar, tempat layanan kesehatan)yang sehat meliputi adanya pelayanan berbagai bentuk sepeti peyuluhan ,pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berecana, pemenuhan pangan dan perbaikan gizI
( drg H Saifuddin Ali Anwar SKM, coordinator widyaiswara Bapelkes salaman dan pimpinan pondok sisemut unggaran).
Nilai HDI, rangking Indonesia dan Negara lain
Negara Umur harapan hidup
Indonesia 65.6
Singapura 77.3
Brunei 75.5
Malaysia 72.2
Thailand 68.9
Filipina 68.6
Vietnam 67.6
Myanmar 60.6
Cina 70.1
Jepang 80.0
(sumber Human Development Report UNDP 2000)
Copyright 1996 suara merdeka


B. Rumusan masalah
Berdasarkan data yang tertera pada latar belakang, maka rumusan masalah pada tulisan ini akan memberikan gambaran terhadap perubahan sikap /perilaku dampak dari promosi kesehatan yang dialami masyarakat.


C.Tujuannya
Tujuan kami dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. umum :
- agar kita dapat melihat perubahan perilaku terhadap penerimaan promosi kesehatan yang diberikan kepada masyarakat baik yang diberikan pemerintah maupun kalangan swasta.
2.khusus :
- untuk mengetahui pengertian perubahan prilaku sehat sehubungan dengan promosi Kesehatan.
yang mempengaruhi perilaku akibat promosi kesehatan
pengaruh dan pencapaian promosi kesehatan yang dipromosikan pada masyarakat dan hasil penerimaan masyarakat.
D. Manfaat
Bagi kita para mahasiswa yang masih dalam pembelajaran yaitu diharapkan lebih dapat memahami sampai dimanakah promosi kesehatan ini dapat mempengaruhi prilaku masyarakat kita.
Bagi masyarakat umum semoga dapat mengetahui dan memahami tujuan dan harapan yang akan dicapai oleh pelaku/petugas promosi kesehatan .




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian
Perilaku sehat : sikap dan tidakan proaktif untuk memelihara dan mecegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Semua prilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar , mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersi dan sehat dalam hal ini pemerintah memprioritaskan program yaitu KIA,Gizi, Kes- Ling, gaya hidup, dana sehat/asuransi kesehatan. Program perilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan , keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi , memberi informasi untuk meningkatkan pengetahuan ,sikap, perilaku, melalui pendekatan pimpinan(advokasi),bina suasana(social support) dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian asyarakat dapat mengenali dan mengatasi masaahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat denagn menjaga, memelihata dan meningkatkan kesehatannya.
(sumber : PHBS Juli 29 2008 in kesehatan masyarkat oleh Saifudin Ali Anwar- /p://creasoft.wordpress.com/2008/07/29/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-pbhs)
Dengan adanya pembangunan kesehatan melalui promosi kesehatan diharapka terjadinya perubahan prilaku yang terciptanya harapan-harapan diatas, misalnya penyakit menular yang menjadi masalah serius di masyarakat seperti TBC, ISPA, Kusta dll serta penykit tidak menular yang kian meningkat seperti diabetes, hipertnsi, penyakit penyakit kardiovaskuler dll, perubahan gaya hidup semakin buruk seperti merokok, tidak berolah raga konsumsi makanan yang berlemak dan strees .Sejalan dengan peralihan konsep pelayanan hidup sehat sesuai perubahan paradigma kesehatan , terjadi perubahan orientasi pelayanan dari orientasi sakit ke orientasi sehat dari masyarakat yang telah lama terbiasa pada konsep dengan pola setelah sakit baru mencari obat menuju sehat .Sekarang dihadapkan dengan konsep dan pola mencegah penyakit jauh lebih baik dari mengobatinya. Dan pencegahan hanya bisa dilakukan oleh kita si pemilik tubuh melalui pelaksanaan ‘gaya hidup sehat’ yang konsisten dan berkesinambungan. Cara hidup sehat juga dapat dilakukan dengan doa atau disability oriented approach yakni bagaimana berbuat yang sederhana untuk mrnyadarkan masyarakat untuk membenci penyakit ,sehungga dengan sendirinya orang akan melakukan perilaku hidup sehat dan menyadari bahwa apa yang dilakukan membawa manfaat bagi dirinya dan juga orang lain(Menurut guru besar Promkes Unhas ,Prof.Rusli.)
(Sumber: Kesehatan hak dan gaya hidup , oleh Emma sukmawati,M.Si kepala dinas kesehatan kota palu dan mahasiswa pascasarjana promosi kesehatan – Unhas Palu)

B. Proses dan Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku
Menurut Prof .Rusli ada 2 (dua )hal penting yang jitu untuk mengajak masyarakat menjdikan “sehat” sbagai bagian dari “gaya hidup pada masyarakat yakni :
1.Hidup sehat tanpa obat, suatu pola hidup sehat yang dilaksanakan sepenuhnya melalui pengalaman perilaku sehat khususnya pada pelaksaan pencegahan dalam menjaga kesehatan sebelum sakit.
2.Sadar sehat suatu pola hidup sehat lanjutan setelah mengamalkan hidup sehat tanpa obat dengan kesiapan untuk mengamalkan tingkat pencegahan secara terus menerus tanpa henti sehingga menjadi hal yang tidak dianggap paksaan.
Dalam program promosi kesehatan dikenal dengan adanya model L W Green, model ini mengkaji masalh prilaku manusia dan factor – factor yang mempegaruhinya, serta menindaklanjuti dengan berusaha mengubah , memelihara, atau mrningkatkan perilaku tersebut kerah lebih positf juga dengan proses pengkajiannya.
Proses pengkajiannya :
Kualitas hidup : adalah sasaran utama yang ingin dicapai dibidang pembangunan sehingga kwalitas hidup ini sejalan dengan tingkat kesejahteraan
Derajat kesehatan : adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan ,dengan adanya derajat kesehatan akan tergambar masalah kesehatan yang sedang dihadapi.

Faktor- faktornya :
Factor lingkungan : adalah factor fisik ,biologis, dan social budaya
Factor perilaku dan gaya hidup adalah suatu fator yang timbul karena adanya aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungan.
Ada 3 (tiga) factor penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku tertentu:
Factor pemungkin adalah factor pemicu terhadap prilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau aspirasi terlaksana
Faktor pemudah adalah factor pemicu terhadap prilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku
Faktor penguat adalah factor yang y ang mementukan apakah tindakan memperoleh dukungan atau tidak

Ketiga factor ini merupakan temasuk ruang lingkup promosi kesehatan ,motivasi,aspirasi, dan dukungan merupakan sesatuan terbentunya perubahan perilaku dari promosi kesehatn.

C. Pengaruh dan pencapaian promosi kesehatan yang dipromosikan pada masyarakat dan hasil penerimaan masyarakat.
Promosi Kesehatan adalah suatu proses memandirikan msyarakat agar dalam memelihata dan meningkatkan kesehatannya( Ottawa Charter 1986)
Promosi kesehatan lebih menekankan pada lingkungan untuk menjadikan terjadinya perubahan prilaku. Contohnya masyarakat dihimbau untuk membuang sampah ditempatnya,himbauan ini tidak akan terlaksana dan berjalan apabila tidak diikuti dengan fasilitas tempat sampah yang memadai. Dari semua itu haruslah juga ada perlakukan kegiatan yang meliputi adanya :
Sumber daya manusia tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dan komitmen dalam mengelola dan melaksanakannya. Adanya pemantauan tujuannya mengidentifikasi kebutuhan sarana apakah sesuai dengan yang diharapkan .
Dari hasilnya nanti akan kelihatan apakah promosi ini akan merubah prilaku masyarakat yang tadinya belum melaksanakan menjadi hal yang telah dilakukan.
Pengaruhnya sangatlah berandil besar bagi kelangsungan kehidupan masyarakat ,dari masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri. Apabila semua ini dipahami dengan baik dan sungguh-sungguh maka dalam penyampaian promosi kesehatan ini tidak lah sulit untuk melanjutkankannya terutama pihak yang bertugas dalam penanganan masalah promosi kesehatan ini dan sasaran umur harapan hidup akan mengalami kemajuan .
Menghasilkan dengan adanya pengertian dan pemahaman maka sesungguhnya intervensi dan ketidakadilan ,ketidak acuhan apapun bentuknya yang mengakibatkan ketidaksehatan tubuh manusia ,kejiwaan, lingkungan alam, dan lingkungan sosialnya adalah merupakan pelanggaran “sehat adalah hak setiap orang”
Dengan mnegetahui hal tersebut bahwa sehat kewajiban kita bersama khususnya petugas kesehatan dan pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal ,oleh karena itu peran masyarakat dalam bentuk kewajiban didalamnya dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat sangat pening adalah bagainama mengajak dan menggairahkan masyarakat untuk dapat tertarik bertanggung jawab sehinga problem yang ada dimasyarakat dapat teratasi .
Hasil penerimaan masyarakat dapat dilihat dari data propil dinas kesehatan kota Palu.
PENYAKIT % TAHUN
ISPA 20.92 2005
HIPERTENSI 19.12 2005
ISPA 16.61 2006
HIPERTENSI 22.18 2006
HIPERTENSI 11.29 2007

Dari data diatas maka terdapat penurunan persentase penyakit seiring sudah mengertinya dan pemahaman akan sehat .



BAB III
Kesimpulan dan Saran
A. kesimpulan
1.Perilaku sehat : sikap dan tidakan proaktif untuk memelihara dan mecegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
2.melalui promosi kesehatan diharapka terjadinya perubahan prilaku yang terciptanya harapan-harapan diatas, misalnya penyakit menular yang menjadi masalah serius di masyarakat seperti TBC, ISPA, Kusta dll serta penykit tidak menular yang kian meningkat seperti diabetes, hipertnsi, penyakit penyakit kardiovaskuler dll, perubahan gaya hidup semakin buruk seperti merokok, tidak berolah raga konsumsi makanan yang berlemak dan strees.
3.Proses pengkajiannya: Kualitas hidup, Derajat kesehatan.
factor –faktor yang mempengaruhi : Factor lingkungan : adalah factor fisik ,biologis, dan social budaya
Factor perilaku dan gaya hidup adalah suatu fator yang timbul karena adanya aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungan.
4.Pengaruh dan pencapaian promosi kesehatan yang dipromosikan pada masyarakat
Menghasilkan dengan adanya pengertian dan pemahaman maka sesungguhnya intervensi dan ketidakadilan ,ketidak acuhan apapun bentuknya yang mengakibatkan ketidaksehatan tubuh manusia ,kejiwaan, lingkungan alam, dan lingkungan sosialnya adalah merupakan pelanggaran “sehat adalah hak setiap orang” .

B.Saran
- untuk kita sebagai pelaku kesehatan dan penyuluh kesehatan diharapkan dapat memberikan contoh dalam melakukan perubahan perikaku sehat untuk diri sendiri , keluarga, dan masyarakat mulai dari yang contoh kecil saja dulu misalnya membuang sampah pada tempatnya dan perilaku hidup bersih dan sehat.
- untuk masyarakat pada umumnya agar sadar hidup sehat ini diamalkan denan sungguh-sunguh da berkesinambungan menuju masyarakat sehat sejahtera.



Daftar pustaka
(sumber Human Development Report UNDP 2000)
Copyright 1996 suara merdeka
(Sumber: Kesehatan hak dan gaya hidup , oleh Emma sukmawati,M.Si kepala dinas kesehatan kota palu dan mahasiswa pascasarjana promosi kesehatan – Unhas Palu)
(sumber : PHBS Juli 29 2008 in kesehatan masyarkat oleh Saifudin Ali Anwar- /p://creasoft.wordpress.com/2008/07/29/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-pbhs)
www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar